the darkskies

kemuning gugur bunga masih saja harum itu tercium kelopakmu di tanah musim kemarin putih pada hirupan dupa menggumpal asap sapamu membuka stasi frase inkarnasi masih saja harum itu tercium pada buah muda aliran darahmu dia ibumu anakku dd : mn 0209 you’re still in me, luh

harmoni pagi berkaca butir-butir embun kelopak mekar mengkilat putik ranum menjuntai benangsari birahi kupu-kupu menari riang kumbang-kumbang menyanyi beradu indah dalam harmoni sepasang kepodang di dahan pisang mereka rencana sebuah bejana semesta kuncup-kuncup mekar bertabur serbuk cahaya mandi matahari dd : mn 0209

langkah terjal mendaki malam bukan gunung-karang harus terlewati ketika nafas tak hendak terhembus secuil harap di rumah bercungkup kubah menjemput janji mengalir seirama abjad-abjad mengungkap menyelesaikan titah setitik ruh gundah benar-salah ranah hitam misteri malam angin mati daya ombak mati irama suara alam pun sirna perjalanan malam menembus halimun berpegang tali-tali simpul lubang-lubang genangan-genangan pasir dan kerikil butir-butir embun pun juntaian kapas bilik hitam membaca : alif dd : mn 0109

yang yerpisah seekor angsa terbang melintas malam mengendap-endap gemintang dari pucuk perdu detak itu rembang senyum yang tertahan lelaki dengan secangkir kopi hitam karam di belantara ilalang rasa ketika bulan jenjang tinggalkan nisan kenang perempuan itu bulan jenjang itu detak itu sepanjang jalan pulang ke rumah pada arak-arakan pawai keping-keping hati sisakan bara legam harap lelaki menggugat sang dalang pelataran berbatas cakrawala putih dd: mn 0109

catatan perjalanan perjalanan bersamamu menikmati sensasi gesekan angin dan deru mesin memacu isi dada beberapa tikungan masih terbaca kenangan (ada satu jiwa menatap tajam tanpa kedip menampar-nampar lembar siluet: mengapa aku tak kau ajak serta?) perjalanan bersamamu entah kapan kembali seperti pernah kita lewati dd : bjnegara 0109