bening

bening


kristal embun menggantung di ujung helai rambut
ketika hari baru saja beranjak
semalaman kau menunggu
pada sebuah pintu terbuka
sinar pertama memberimu makna

“biarkan saja tanggal seluruh kelopak kembangku,
sampai embun menggenang memenuh kolam,
aku akan masih di sini,
menunggu sinarmu!”

pagi ini
aku menyapamu, seperti hari-hari kemarin
selalu saja senyum menyimpul langkahku
hingga aku sempat berkaca di bola matamu
dan tak kubaca rangkai kata-kata:
bening

“biarlah senja menenggelamkan seluruh lamunanku,
hingga gelap memberiku cukup ruang untuk mengukirmu,
dan merangkai sajak untuk esok,
pada sinarmu!”

tengah malam nanti
bersama purnama, aku bacakan mantraku
aku melamarmu:
bening


dd : mn 0309

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kuraih ruh-ku

balada kampung kaki