bilah rindu itu tiadamu

bilah rindu itu tiadamu


sesap mungil mulut tak sempat bertandang
gunung ranum memandu rindu
mengalir dari kepundan asih
rentang bulan membilang angka
gugurkan rintik gerimis rasa
kesempurnaan hidup terputus

setahun lalu
sebutir nafas menyelimut setitik keringat
menyatu
tumbuhlah tunas harap
pada keikhlasan janji
mengisi penuh ruang baca
pada pelataran berpagar perdu
sahaja

lihatlah
hari kami berawan mendung
berbaris doa-doa kami
membimbingmu perlahan
melintas dunia kami yang tak sempat kau kenali

lihatlah
kami tuliskan rindu di bilah-bilah tiadamu
menanda ananda di sini
di hati kami


dd: mn 1208

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kuraih ruh-ku

balada kampung kaki