episode tuhan buta

episode tuhan buta


berdiri atas kabut
membelah sinar memudar
tangan kanan terangkat menjangkau langit
jemari membuka lebar
tangan kiri sigap mengepal

tuhan
aku menantangmu
mengusir sepi dari tanah pekuburan ini
separuh umur kuhabiskan di sini
membaca tanda-tandamu
yang selalu diam

lantang
mulutku teriakkan keputusasaan
butakah kau
atau memang tak mau perduli
sedang kebebasan pilihan
telah kau kebiri

berdiri di atap bumi
mengangkang kaki jejak menancap
menggugat delapan penjuru
sementara dada sesak pada udara menipis
menyengal gambar tentangmu

tuhan
butakah matamu
tak terlihat jiwa kami mengerang-erang
terbakar teka-teki pertanda

lalu
………….
kau pun tetap diam
seperti gunung kami pijak
dan tangis air mata kami mengucur deras
melintasi jurang-jurang
kembali pulang

gambarmu
tak pantas kulukis
mesti di batu bulan

dd: mn 110409

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kuraih ruh-ku

puisi si buta

balada kampung kaki