berhentilah, aku melamarmu

berhentilah, aku melamarmu


berhentilah,
tatap wajahmu di dalam cermin itu
dan tanyakan padanya :
sudah cukupkah kau bersolek dengan rasa
atau kau hanya memoles gincu semata
pada rias hati

bukalah cadarmu,
biarkan sejenak hangat pagi mencumbu merah pipi
agar nampak rona itu
ketika kata cinta merambati nadi
dan kerling matamu menjadi potret abadi :
bungahnya aku

atau,
kau pun akan menutup wajah dengan dua tangan
ketika nafas hangatku
sejengkal di keningmu

berhentilah,
jangan diamkan cermin itu
karena rindunya nyala lilin


dd : madiun 1108

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kuraih ruh-ku

puisi si buta

balada kampung kaki