waktu itu hanya ada dua cahaya saja mereka saling menyediakan tempat untuk berbagi pada pelataran berperdu dan tanah berumput dua cahaya itu satu berwarna putih dan satunya lagi tak berwarna namun mereka saling menolak bila salah satunya memanggil dengan sebutan warnanya mereka masing-masing lebih suka bila dipanggil ‘sayang’ warna itu adalah tangga perjalanan sebuah undak menuju stasi berikut pada cerukan dan gundukan nafas lagu langit malam pada sepenggal pujian semesta menyusupkan rahasia rasa ketika malam kian menghitam dan anak-anak angsa bersembunyi di ketiak ibunya ayat-ayat tak lagi bermakna paras tak lagi memberi arti emas permata bukan pembanding terang tak menyilaukan gelap tak membutakan lembut tak melenakan kasar tak memberi luka satu warna satu cahaya ruh-ku menetes menghablur 1001 nama dd, mn 27910
balada kampung kaki di negri ini ada satu kampung terletak di tengah-tengah kampung megah namanya kampung kaki kampung kaki berpenghuni sekitar 13 kk tiap kk saat ini terdiri dari 13 jiwa jadi total penduduk kampung kaki adalah 169 jiwa mata pencaharian semua penduduk adalah pengolah tanah tak satu pun di antara penduduknya pernah sekolah karena memang di situ tidak ada sekolah dan mereka pantang sekolah bayi-bayi kampung kaki yang baru lahir mengeluarkan aroma tanah yang kuat sekali dan bayi-bayi itu dilahirkan langsung jatuh ke tanah tak perlu dijungkir agar air ketuban keluar dari hidung dan mulut mereka bayi-bayi itu begitu jatuh ke tanah juga langsung mengendus-endus tanah insting seperti bayi-bayi kampung megah yang mengendus-endus tetek si bunda rakus bayi-bayi itu menjilati tanah menghirup dan memenuhi paru-paru mereka dengan debu-debu lembut tangan-tangan kecilnya mengusap-usap tanah melumuri seluruh muka dan tubuhnya dengan tanah di sore hari selepas dari kesibukan seharian p
Komentar