balada kampung kaki

balada kampung kaki

di negri ini ada satu kampung
terletak di tengah-tengah kampung megah
namanya kampung kaki
kampung kaki berpenghuni sekitar 13 kk
tiap kk saat ini terdiri dari 13 jiwa
jadi total penduduk kampung kaki adalah 169 jiwa
mata pencaharian semua penduduk adalah pengolah tanah
tak satu pun di antara penduduknya pernah sekolah
karena memang di situ tidak ada sekolah
dan mereka pantang sekolah
bayi-bayi kampung kaki yang baru lahir mengeluarkan aroma tanah yang kuat sekali
dan bayi-bayi itu dilahirkan langsung jatuh ke tanah
tak perlu dijungkir agar air ketuban keluar dari hidung dan mulut mereka
bayi-bayi itu begitu jatuh ke tanah juga langsung mengendus-endus tanah
insting seperti bayi-bayi kampung megah yang mengendus-endus tetek si bunda
rakus bayi-bayi itu menjilati tanah
menghirup dan memenuhi paru-paru mereka dengan debu-debu lembut
tangan-tangan kecilnya mengusap-usap tanah
melumuri seluruh muka dan tubuhnya dengan tanah
di sore hari selepas dari kesibukan seharian
penduduk kampung kaki biasa bergerombol di tengah-tengah kampung
di tanah kosong ukuran 5x5 m
yang oleh pemerintah daerah setempat disediakan sebagai sarana fasilitas umum
tak ada rumput sejumput pun di atas tanah itu
karena setiap sore pasti diinjak-injak seluruh isi kampung
dalam gerombolan mereka saling cerita kisah seharian
tiap-tiap kk membawa kudapan dan camilan sendiri-sendiri dari rumah
yang semuanya berbahan dasar tanah
karena pintarnya mereka
bahan dasar tanah itu ada yang disulap menjadi wingko
kacang telor, pilus, pukis, gethuk, dan masih banyak lagi
bahkan ada satu kk yang berhasil bereksperimen secara ekstrim
mereka berhasil menyulap tanah menjadi lasagna dan kaviar
serta sampagne yang berbuih-buih
begitulah mereka saling canda dan berbagi rasa
hingga tengah malam tiba
mereka serempak angkat kaki
pulang ke rumah masing-masing
serempak pula mereka dalam hitungan menit tertidur pulas
kampung kaki pun mati
tak ada anjing
tak ada kucing
tak ada penjual dorongan
tak ada ojek lewat
tak ada nyamuk terbang
lengang

pagi itu
seluruh penduduk kampung kaki berkumpul di tanah fasum
mereka menanti kedatangan pejabat negeri
yang katanya akan memberikan bantuan
berupa pembangunan jalan kampung
pak RT yang menjelaskan semalam sekaligus yang menginstruksi seluruh penduduk
untuk kumpul pagi ini
sebentar berselang pejabat negeri pun datang
dikawal oleh orang-orang berkepala plontos
berbadan kekar dengan kacamata hitam
dan tangannya menggenggam HT
benar kata pak RT
pejabat negeri menjanjikan akan membangun prasarana kampung
termasuk meng-hotmix jalan-jalan kampung
agar mulus tak berdebu di musim kemarau
dan tak becek di musim penghujan
semangat sekali pejabat negeri menyampaikan ide-idenya
saudara-saudara akan saya bangun kampung ini
menjadi kampung yang maju
yang bersih dan indah
akan saya dirikan sekolah di sini
mulai TK sampai perguruan tinggi
agar anak-anak berpendidikan
bukankah anak adalah aset utama di masa datang
akan saya bangun jalan kampung ini
hingga menjadi mulus
supaya roda perekonomian melewati kampung ini
supaya kesejahteraan penduduk meningkat
supaya kehidupan masyarakat menjadi layak
akan saya bangun perumahan yang megah untuk penduduk
supaya kalian bisa tidur nyenyak di malam hari
dan tak kepanasan di siang hari
marilah saudara-saudara
kita wujudkan kampung ini menjadi kota yang benderang
akan saya suruh PLN pasang lampu sepanjang jalan kampung
pokoknya akan saya jadikan kampung ini menjadi kampung yang modern
makanya saudara-saudara
seluruh penduduk kampung kaki
marilah semuanya nanti pas tanggal 13 bulan ini
datanglah berbondong-bondong ke TPS
dan jangan lupa coblos gambar saya
yah...saudara-saudara
lho...lho...
pak RT kemana semua penduduk kok hilang
kemana mereka pergi
bagaimana to ini kerja kalian
kok dibiarkan penduduknya pergi
pak pejabat, mereka masih ada, pak
mereka masih setia mendengarkan apa yang bapak omongkan
itu lihat, mulut mereka masih pada bengong
pak RT memberi penjelasan
mana-mana kok aku tak melihat seorang pun
wah dasar bapak
makanya pak, kalau bicara sambil melihat bawah
jangan melihat atas terus
orang-orang di depan mata sampai tak terlihat
pak RT masih berusaha memberi penjelasan
atau bapak memang buta ya
melihat ke atas terus agar orang-orang tak bisa melihat kebutaan bapak
seorang pengawal yang kacamatanya paling hitam mendatangi pak RT
idih pak RT, hati-hati dong pak kalau bicara
pak pejabat kan memang buta
kasihan lah pak jangan dibuta-butakan
kenes sekali si jagoan berkacamata menjelaskan ke pak RT
ooooo
pak RT tidak enak hati jadinya
maaf pak pejabat
penduduk benar-benar masih ada
dan masih setia menunggu bapak melanjutkan bicara
ooo begitu ya, ya sudah saya lanjutkan
tapi ngomong-ngomong jam berapa sekarang
kok rasanya cuaca sudah panas sekali
jam sepuluh pak
pak RT menjawab
sudah siang ya, kalo gitu saya sudahi saja bicara saya
begini saudara-saudara penduduk kampung kaki
karena hari sudah siang dan saya harus menghadiri sidang paripurna
pertemuan ini saya sudahi sampai di sini saja
pokoknya saya berjanji kepada saudara seperti sudah saya jelaskan tadi
dan yang paling penting
jangan lupa nanti tanggal 13
coblos gambar saya

sore itu
penduduk kampung kaki seperti biasa membentuk kerumunan di tanah fasum
ramai membicarakan pertemuan pagi tadi
lak-lik, mas-mes, dak-dik, pak-pek, bak-buk
ramai sekali mereka saling timpal bicara
riuh hampir tak jelas lagi yang mereka bicarakan
sampai kemudian kakek buyut kampung kaki angkat bicara
ngene lho, dulur-dulur
mengapa kita mesti terpengaruh omongan orang besar pagi tadi
kita kan sudah terbiasa hidup dengan cara kita
kita sudah menahun menjalani hidup tanah kita
biar saja meraka ngomong ngalor-ngidul
yang penting kita masih berdiri di tanah kita
kita masih bisa makan dari tanah kita
anak-anak masih lahir dari tanah kita
biar saja mereka ngomong sampai mulut mereka berbuih
gak perlu kita tinggal di kampung yang jalannya mulus
gak perlu kita hidup di kampung yang terang benderang
gak perlu kita bernaung di bawah gedung-gedung tinggi
gak perlu kita tidur di bawah selimut hangat
kita jalani saja hidup kita seperti biasa
nyata kan kita masih bisa bertahan
kita masih bisa meneruskan tradisi kampung kaki
gak usah kita pusing harus menentukan pilihan pada tanggal 13 nanti
siapa saja mereka yang akan memakai dasi
paling ya urusan perut mereka masih jadi kambing hitam
kita urus saja keperluan kampung kita
biar kalau musim kemarau tetap berdebu
biar kalau musim penghujan tetap becek
toh anak-anak kita masih menemukan surga di sini
dan kita masih bisa menjadikan tanah kampung kaki ini
menjadi nafas kita
apa jalan mulus, malam benderang, gedung-gedung menjulang
bisa jadi jaminan kita bakal hidup membumi
ya kan
makanya kalau perlu kita gak usah milih saja
dari pada milih tapi malah salah
apa kita tidak disebut pendosa oleh anak-anak kita kelak
ya to

begitulah
kampung kaki pada tanggal penentuan
tanggal 13, 4 hari menjelang perayaan kemerdekaan bangsa
menentukan sikap sepakat bersama
menjadi golput
bukan karena tak cinta negri
hanya karena tak ingin menjadi pendosa
bukan karena tak tanggung jawab
hanya karena tak ingin pilihan malah merusak negeri
mereka lebih memilih untuk memelihara kampung kecil ini tetap bertahan
tetap pada konsep semula kampung kaki
kampung tanah
kampung yang hidup dari tanah
yah mereka sepakat untuk lebih menyederhanakan konsep hidup mereka
mereka lebih memilih mejadi daki
dari pada menjadi maki
cukup menjadi daki
di kampung kaki

dd : solo-madiun, agust08

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kuraih ruh-ku

puisi si buta