kau jual aku beli, aku membeli kau menjual

kau jual aku beli, aku membeli kau menjual


jangan tanya padaku
tentang bagaimana aku datang
dan bagaimana nanti aku pergi
karena datang dan pergiku
adalah sepembawa mata-kaki
tanpa kepala dan dada

sekilas lalu pada tikungan pikir
melabuh di ceruk kelam
berhenti di pusaran nista
mereguk semangkuk nanah
pada selembar jalan
yang tergaris seumur adab

aku tahu
kau kata kau pun
tapi siapa mengajari kita
lalu kenapa kita di sini
kau tawari aku secawan anggur
ku teguk ku selami dasar cawan
tandas tuntas melenguh
auhhhh
ku hadiahi kau segenggam nasi
kau lipat rapi di pundi-pundi
selesai hari ini

siapa mengajari aku
malam ini aku di sini kembali
menemui kau
masih ku bawa segenggam nasi
masih kau sediakan secawan anggur
masih kita menyelesaikan peradaban
siapa mengajari kita
jangan salahkan aku kenapa aku membeli
karana aku pun tak salahkan kau bila kau menjual
jangan tanyakan bagaimana aku datang
sebab aku pun tak tahu bagaimana kau pulang
aku hanya membeli
dan mungkin kau hanya menjual
ahhh sudah-sudah
hidangkan saja secawan anggurmu
bakar aku dengan harum madumu
agar aku bisa membawamu terbang
tinggi ke langit angan-angan
sebelum jatuh lagi
dan ku hadiahi kau segenggam nasi
sebelum aku pulang
dan membiarkanmu sendiri menemukan jalan pulang

sekelebat berlari anak kecil
berhenti di ujung malam menunggu langkahku
mengajariku bagaimana harus mensiasati jual-beli
lalu siapa mengajari aku kemarin
kamu...kamu...kamu
atau aku sendiri

dd : madiun, agust08

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kuraih ruh-ku

balada kampung kaki