Sajak Angsa I

Sajak Angsa I

(angsaku putih, kolamku keruh, angsaku tetap putih)

kepak-kepak terbangan mendung selendang pelangi
madah kelana sembilan aroma dupa
antara benang kusut dan titian suci
rahasia membuka baju, berjemur di bawah mahkamah
hilang arah dan keraguan
pada lautan terbatas cakrawala :
nyanyian siang dan malam...!

tangan-tangan terangkat mengatasi mata
bocah kecil memanah rembulan
gemuruh air mata awan yang terluka
meratapi bumi ditinggal lelakinya
anak-anak angsa berenang pada lautan cinta
menikmati tetek membusung
yang menyembul keluar dari kepundan-kepundan gunung
robeklah sembilan cahaya mata dewa
kala cemara dan tebu nyanyikan kematian
seekor induk angsa terbang melintasi malam
menuju rumah lelakinya :
hakekat siang dan malam...!

tanah basah meninggalkan tapak kaki kemarin
air hujan menyisakan harapan untuk esok
anak-anak angsa mengeringkan bulu-bulunya
mandi pada warna bintang-gemintang
ana-anak malam memasang sayap malaikat
pada kedua lengannya
terbang menggendong anak-anak angsa
memasuki celah-celah gedung-gedung kaca
menyaksikan manusia-manusia telanjang
dengan hati plastik dan mata buta
tumpahlah sedu-sedan sepanjang jalan
tuhan terpasung pada kayu salib
pada rumah tua di sudut kota

seekor induk angsa
melepaskan bulu-bulunya
ditaburkan pada tubuh lelakinya
mereka...bersetubuh !

dd :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kuraih ruh-ku

balada kampung kaki