luh, cinta sadar
luh, cinta sadar
(trilogi : abadi)
jangan pernah menoleh ke belakang, buka saja catatan
jangan pernah tengadah, pandang saja genangan air
jangan pernah mencari, pejamkan saja mata
karena di sanalah aku selalu ada
dalam kesederhanaan dan kesahajaan
dalam keabadian :
katamu
luh, namamu
abadi memang
memenuhi delapan penjuru angin
mengisi palung dan teluk :
setelah api membawamu kembali
luh, ruhmu
aku tahu, masih saja di sini
mesti catatanku bukan lagi tentangmu
karena aku yakin keabadianmu :
bisikku
luh,
kaukah yang akan membukakan pintu :
bila waktu tlah cukup bagiku
dd : Jun08
(trilogi : abadi)
jangan pernah menoleh ke belakang, buka saja catatan
jangan pernah tengadah, pandang saja genangan air
jangan pernah mencari, pejamkan saja mata
karena di sanalah aku selalu ada
dalam kesederhanaan dan kesahajaan
dalam keabadian :
katamu
luh, namamu
abadi memang
memenuhi delapan penjuru angin
mengisi palung dan teluk :
setelah api membawamu kembali
luh, ruhmu
aku tahu, masih saja di sini
mesti catatanku bukan lagi tentangmu
karena aku yakin keabadianmu :
bisikku
luh,
kaukah yang akan membukakan pintu :
bila waktu tlah cukup bagiku
dd : Jun08
Komentar