pamit

pamit

sejenakku
berkebun di lembar pekaranganmu
menghabiskan sisa waktu berteduh di rindang aromamu
memunguti buah-buah yang terjatuh dari nampanmu
menumpahkan segenap rindu pada kepundanmu
mengecap madu menetes dari puting-putingmu
melena mesra menggelayut lenganmu
maaf
merampas waktu sejenakmu
menghirup seteguk nafasmu
mencoret-coret dinding kamarmu
mengunyah hidangan sajianmu
meninggalkan secuil jiwa pada rantingmu
menemani para pencari dan pencinta
sampai lingkar zaman kembali
pada titik pertemuan
maaf

dd : madiun, agst08

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kuraih ruh-ku

balada kampung kaki