kesaksian nalar dan nurani

kesaksian nalar dan nurani


seperti semula sejak peradaban tercatat
selalu saja sejarah diwarnai perdebatan
muatan dan kepentingan
dengan ujung hasrat
manusia
sejarah manusia
topeng-topeng
cadar dan tirai
pemenuhan kebutuhan
terkadang menelikung
dan tak jarang rela menjilat ludah sendiri
dalam hitungan kejap mata
nurani terlibas nalar
pembenaran
ho ho ho
satu lagi sejarah tercatat dalam peradaban manusia
atas nama manusia

catatan-catatan panutan masih tertata rapi
di pucuk-pucuk talas
kalis air dan debu
merindu suara kecil lantunkan makna
bekal nurani jalani luka diri
pada tanda-tanda yang sudah disirat
akhirnya memang tinggal remah-remah kecil
dan berakhir
lalu mengapa
nalar masih saja enggan bersaksi
pembodohan
pada ujung seteguk nikmat
ho ho ho
tercatat lagi peradaban manusia
adab

lelah mensiasati
malam ini hanya ingin tidur nyenyak
agar besok bisa bangun lebih dini
hingga pedang dan sangkur terasah
sempat pula bacakan doa
sebelum kembali pada peperangan
sebelum pedang terkibas
sebelum sangkur tertusuk
sebelum bersaksi
sungguh besok harus ada kesaksian

dd : mn, agst08

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kuraih ruh-ku

balada kampung kaki