luh, cinta ini bersamamu

luh, cinta ini bersamamu


bulan perlahan tengadahkan wajah
melewati genangan air pingir jalan
lelaki renta merenda malam
meronce kembang-kembang hati
separuh jiwa yang bertahun mengisi hidup
kembali menarik-narik kenangnya
wajah yang memenuhi sepenuh perjalanan
tak terganti tak terusik
terisak langkah menepi sunyi
menahan sayat leluka diri
jiwa itu
lilin penerang sepanjang jalan
memantul di genangan air
lelaki renta menahan degup
menahan cinta
membunuh amarah
cintanya mati
bersama lebur raga tercinta
sendiri

dd : madiun, sept08

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kuraih ruh-ku

balada kampung kaki